Pemerintah Menjamin Vaksin Gratis Untuk Semua Rakyat

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, Pemerintah Indonesia memastikan akan memberikan suntikan COVID-19 kepada seluruh warga negara secara gratis.

“Persepsi Permenkes Nomor 18 Tahun 2021 perlu diperjelas, yang menambahkan peraturan tentang vaksinasi gotong royong dan program vaksinasi pemerintah,” katanya saat berdialog tentang vaksinasi gotong royong di Jakarta, Rabu. .

Program vaksinasi Gotong Royong diluncurkan pada 18 Mei tahun ini. Program ini digagas Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) untuk mendukung program vaksinasi nasional.

Kedua program tersebut memberikan vaksin yang berbeda secara gratis, kata Tarmizi menambahkan, vaksin Gotong Royong akan dibiayai oleh perusahaan untuk karyawannya.

“Ini (Gotong Royong) bertujuan untuk memperluas cakupan vaksinasi COVID-19. Program vaksinasi pemerintah dan program Gotong Royong tidak akan menggunakan vaksin yang sama. Sinovac, AstraZeneca, Novavac, dan Pfizer tidak dapat digunakan di Gotong Royong (vaksinasi)” jelasnya.

Vaksin Sinopharm dan Cansino akan diberikan di bawah program Gotong Royong, kata Tarmizi.

Namun, vaksin yang sama dapat digunakan untuk kedua program jika diperoleh melalui hibah seperti dalam kasus sekitar 500 ribu dosis vaksin Sinopharm yang disumbangkan ke Indonesia oleh Uni Emirat Arab baru-baru ini, jelasnya.

“Walaupun vaksin Sinopharm sudah digunakan dalam program Gotong Royong, bisa juga digunakan dalam program vaksinasi pemerintah karena kami memperolehnya sebagai hibah,” tambahnya.

Menurut Ketua Himpunan Ekonomi Kesehatan Indonesia, Hasbullah Thabrany, program Gotong Royong akan membantu anggota KADIN untuk memperluas cakupan vaksinasi bagi pekerja dan memulihkan produktivitas.

“Tantangannya sekarang adalah memenuhi kebutuhan vaksin untuk 28 ribu perusahaan yang terdaftar (untuk vaksinasi) melalui KADIN,” kata Wakil Ketua Hubungan Internasional KADIN, Shinta Widjaja Kamdani.

Pembuat vaksin milik negara Bio Farma telah menjanjikan sekitar 15 juta dosis vaksin Sinopharm untuk program vaksinasi Gotong Royong.

Penggagas ‘vaksin Nusantara’ yang kontroversial, pensiunan letnan jenderal Terawan Agus Putranto, pada hari Rabu menjelaskan di DPR sejumlah masalah terkait dengan sumber vaksin yang sebenarnya.

“Banyak yang bilang [vaksin Nusantara] ini sebenarnya buatan Amerika dan sebagainya. Yah, saya memilih untuk diam karena untuk apa saya menjawabnya. Mereka menyampaikan pendapat,” kata Terawan dalam rapat dengar pendapat dengan anggota Komisi VI pada 16 Juni lalu.

Mantan Menteri Kesehatan itu mengklaim bahwa vaksin sel dendritik itu sebenarnya buatan Indonesia. Ia bahkan membawa peralatan yang digunakan untuk memproduksi vaksin tersebut. Lebih lanjut Terawan mengatakan, 90 persen bahan produksi sudah diproduksi di Indonesia dan hanya dua komponen yang diimpor dari Amerika Serikat.

“Semua barang dibuat di Indonesia; Nah, beberapa di antaranya diimpor dari AS, seperti larutan antigen protein dan media diferensiasi karena penelitian dan pengembangan belum mencapai tahap itu, ”kata Terawan seraya menegaskan bahwa proyek tersebut adalah penelitian bersama dan dia akan menerima apa pun yang terjadi.

Setelah ‘vaksin Nusantara’ resmi gagal uji klinis, penelitian dilanjutkan dengan nama lain. Penelitian ini tidak dapat dikomersialkan dan tidak memerlukan izin edar.

Penelitian sel dendritik, sejak digagas, merupakan penelitian bersama antara departemen RnD Kementerian Kesehatan dan Aivita Biomedical Indonesia, sebuah perusahaan yang berbasis di AS. Tempo menemukan, pengembangan vaksin sel dendritik Covid yang dilakukan Aivita Biomedical Inc di AS juga mandek.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *